Pendahuluan
technoz.id - Di era digital yang semakin kompleks, menjaga keamanan perangkat menjadi
prioritas utama. Laptop, smartphone, dan tablet kini memuat hampir seluruh
aktivitas manusia—dari komunikasi, pekerjaan, hingga transaksi keuangan. Namun,
masih banyak pengguna yang menyepelekan pentingnya melakukan update. Padahal, risiko
tidak melakukan update aplikasi dan sistem operasi secara berkala bisa
sangat besar, mulai dari serangan siber, pencurian data, hingga perangkat yang
berhenti berfungsi optimal.
![]() |
| Mengungkap Risiko Tidak Melakukan Update Aplikasi dan Sistem Operasi Secara Berkala |
Artikel ini akan mengulas secara mendalam berbagai risiko, bukti nyata berdasarkan data, panduan praktis update, hingga tips menjaga perangkat agar selalu aman.
Mengapa Update Itu Penting?
Update bukan hanya formalitas. Setiap pembaruan membawa tiga manfaat utama:
1. Keamanan
Lebih Baik
Patch keamanan menutup celah yang bisa dieksploitasi hacker. Tanpa update, perangkatmu
ibarat rumah tanpa kunci.
2. Performa
Optimal
Update memperbaiki bug, meningkatkan kestabilan sistem, dan membuat perangkat
lebih responsif.
3. Fitur
Terbaru
Dengan update, pengguna bisa menikmati inovasi terbaru dari pengembang,
misalnya mode hemat baterai atau fitur privasi tambahan.
Data Nyata tentang Risiko Tidak Update
Sejumlah laporan global menegaskan bahwa risiko
tidak melakukan update aplikasi dan sistem operasi secara berkala sangat
serius:
· Microsoft
Digital Defense Report 2023: 80% serangan ransomware berhasil karena
perangkat tidak diperbarui.
· Kaspersky
Security Bulletin 2024: 30% malware aktif memanfaatkan software versi
lama yang sudah punya patch resmi.
· BSSN
Indonesia (2023): lebih dari 1,6 miliar anomali trafik serangan,
sebagian besar menyasar sistem yang tidak di-update.
Angka-angka ini membuktikan bahwa update bukan sekadar opsional, melainkan fondasi keamanan digital.
Risiko Jika Tidak Melakukan Update
Berikut beberapa konsekuensi yang paling sering terjadi:
1. Ancaman Malware dan Ransomware
Perangkat yang tidak di-update menjadi target empuk bagi virus, trojan, dan
ransomware. Serangan global WannaCry pada 2017 adalah contoh nyata—jutaan
komputer terinfeksi karena tidak memasang patch Windows.
2. Hilangnya Data Penting
Bug atau crash yang tidak diperbaiki bisa menyebabkan kehilangan data.
Perusahaan besar bisa menderita kerugian miliaran rupiah hanya karena sistem
gagal menyimpan data dengan benar.
3. Kinerja Lambat
Aplikasi yang tidak kompatibel dengan versi lama OS akan sering crash,
membuat produktivitas terganggu.
4. Keterbatasan Akses Layanan
Beberapa aplikasi terbaru hanya mendukung OS versi tertentu. Menunda update berarti tidak bisa menikmati layanan modern, seperti aplikasi perbankan terbaru atau fitur keamanan biometrik.
Panduan Update Sistem Operasi
Melakukan update tidak serumit yang dibayangkan. Berikut langkah dasar di
berbagai perangkat:
Windows
· Buka
Settings → Update & Security → Windows Update.
· Klik
Check for updates.
· Ikuti
instruksi dan lakukan restart bila diminta.
macOS
· Masuk
ke System Preferences → Software Update.
· Klik
Update Now jika tersedia.
· Restart
perangkat untuk menyelesaikan proses.
Android
· Masuk
ke Settings → System → System update.
· Pilih
Download & Install.
· Pastikan
baterai penuh dan tersambung Wi-Fi.
iOS
· Buka
Settings → General → Software Update.
· Klik
Download and Install.
· Tunggu proses hingga perangkat restart otomatis.
Panduan Update Aplikasi
Selain sistem operasi, aplikasi juga wajib diperbarui.
· Google
Play Store (Android): aktifkan Auto-update atau
update manual.
· App
Store (iOS): aktifkan App Updates agar otomatis
update.
· Windows
& Mac: gunakan fitur update bawaan atau software manager.
Dengan cara ini, aplikasi tetap kompatibel, aman, dan optimal digunakan.
Tips Agar Update Berjalan Lancar
1. Backup
Data → Simpan file penting di cloud atau hard drive eksternal.
2. Cek
Release Notes → Pelajari fitur baru dan bug yang diperbaiki.
3. Gunakan
Wi-Fi Stabil → Hindari gangguan saat mengunduh file besar.
4. Periksa
Ruang Penyimpanan → Pastikan cukup untuk menampung update.
5. Buat Jadwal Rutin → Minimal sebulan sekali lakukan pengecekan update.
Tabel Ringkasan Risiko vs Manfaat Update
|
Risiko Jika
Tidak Update |
Manfaat Jika
Update |
|
Rentan malware & ransomware |
Keamanan lebih terjamin |
|
Kehilangan data |
Sistem lebih stabil |
|
Aplikasi crash |
Performa meningkat |
|
Tidak bisa akses fitur baru |
Fitur terbaru bisa dinikmati |
|
Kompatibilitas terbatas |
Dukungan penuh aplikasi modern |
FAQ – Pertanyaan Umum
1. Apakah aman menggunakan update otomatis?
Ya, selama berasal dari sumber resmi seperti Google Play, App Store, Windows
Update, atau macOS Software Update.
2. Seberapa sering update harus dilakukan?
Sebaiknya cek update minimal 1x sebulan untuk OS dan segera update aplikasi
jika versi baru tersedia.
3. Apa risiko terbesar jika tidak update OS?
Risiko terbesar adalah serangan siber. Hacker memanfaatkan celah keamanan yang
sudah ditutup di versi terbaru, tapi belum dipasang oleh pengguna.
4. Apakah perangkat lama tetap bisa di-update?
Tergantung dukungan vendor. Jika sudah tidak kompatibel, pertimbangkan upgrade
perangkat agar tetap aman.
5. Bagaimana cara memastikan update tidak gagal?
Pastikan koneksi stabil, ruang penyimpanan cukup, dan baterai penuh. Jika
perlu, lakukan backup sebelum update besar.
Penutup
Melakukan update perangkat secara berkala bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal keamanan dan keberlangsungan aktivitas digital. Risiko tidak melakukan update aplikasi dan sistem operasi secara berkala terlalu besar untuk diabaikan—dari kebocoran data, malware, hingga perangkat yang kehilangan fungsionalitas. Dengan langkah sederhana seperti update rutin, backup data, dan menjaga koneksi stabil, pengguna dapat melindungi diri dari ancaman digital yang terus berkembang.
